
Teror Kelompok Tak Dikenal di Bekasi, Pekerja Bangunan Jadi Korban Penganiayaan
Tekno Jogja – Sebuah insiden kekerasan terjadi di Jalan Kongsi Jagawana, Kampung Cikarangjati, Desa Sukajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Dua pekerja bangunan yang tengah bekerja di lokasi pembangunan sebuah Rumah Tahfidz Quran menjadi korban serangan kelompok tak dikenal. Salah satu dari mereka mengalami luka bacokan senjata tajam, sementara barang berharga seperti handphone turut dirampas oleh pelaku.
Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (9/2) dini hari, ketika korban tengah beristirahat setelah seharian bekerja. Tanpa diduga, sekitar sepuluh orang datang ke lokasi, dengan dua di antaranya masuk ke dalam bangunan yang masih kosong tersebut. Kelompok tersebut membawa senjata tajam dan langsung menyerang para pekerja secara brutal.
Erman (55), yang merupakan atasan dari korban, menjelaskan bahwa serangan tersebut terjadi begitu cepat. Kedua korban sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri ataupun melawan. Salah satu dari mereka mengalami luka bacokan pada beberapa bagian tubuh, termasuk jari, tangan, kaki, dan punggung. Selain mengalami luka fisik, mereka juga kehilangan barang pribadi karena pelaku merampas handphone milik mereka sebelum akhirnya melarikan diri.
Setelah kejadian, Erman segera berusaha membawa korban ke rumah sakit. Awalnya, ia mencoba membawanya ke Rumah Sakit Abdul Rozak, tetapi karena suatu kendala, korban akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Medika untuk mendapatkan perawatan medis. Erman baru bertemu kembali dengan korban setelah korban menyelesaikan proses pemeriksaan di kantor polisi pada siang harinya.
Serangan yang dialami oleh pekerja bangunan ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai motif para pelaku. Erman menduga bahwa insiden tersebut merupakan kesalahan sasaran. Ia berpendapat bahwa para pelaku mungkin mengira lokasi tersebut sebagai tempat yang menyimpan barang berharga, padahal bangunan itu masih kosong dan hanya ditempati oleh pekerja bangunan yang bertugas menyelesaikan proyek pembangunan Rumah Tahfidz Quran.
Saat ini, pihak kepolisian telah turun tangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Para saksi telah dimintai keterangan, dan bukti-bukti di lokasi kejadian sedang dikumpulkan guna mengungkap siapa pelaku di balik serangan ini serta motif sebenarnya dari tindakan mereka. Polisi berkomitmen untuk mengusut kasus ini hingga tuntas agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.
Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa keamanan di lingkungan konstruksi yang masih dalam tahap pembangunan perlu lebih diperhatikan. Meskipun lokasi tersebut mungkin tampak sepi dan tidak menarik perhatian, rupanya masih bisa menjadi target kejahatan. Oleh karena itu, langkah-langkah pencegahan, seperti pemasangan sistem keamanan tambahan dan peningkatan patroli di sekitar lokasi proyek, sangat diperlukan demi menghindari kejadian serupa terjadi lagi di masa mendatang.