
Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/smiley-young-girl-scientist-making-slime_12061113.htm
Hai sobat Tekno Jogja! Siapa yang tidak kenal dengan slime? Mainan lembek berwarna-warni ini sempat menjadi tren besar, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Teksturnya yang kenyal, licin, dan bisa dibentuk sesuka hati membuat slime jadi salah satu mainan paling populer di berbagai negara. Tapi tahukah kamu, di balik tampilannya yang sederhana, slime punya banyak hal menarik untuk dibahas, mulai dari cara pembuatannya, manfaatnya, hingga alasan mengapa banyak orang ketagihan memainkannya.
Apa Itu Slime?
Slime adalah bahan lembek yang menyerupai gel, bisa diregangkan, ditekan, dan dibentuk dengan mudah. Awalnya, slime dikembangkan sebagai eksperimen sains sederhana untuk anak-anak, namun seiring waktu, slime berkembang menjadi mainan populer dengan berbagai variasi warna, tekstur, dan aroma. Kini, slime tidak hanya dijual di toko mainan, tetapi juga banyak dibuat sendiri di rumah menggunakan bahan sederhana seperti lem, air, dan boraks atau pengganti lainnya.
Sejarah Singkat Slime
Slime pertama kali dikenal pada tahun 1976 ketika perusahaan mainan Mattel merilis produk bernama “Slime” yang dikemas dalam wadah berbentuk ember kecil. Mainan ini langsung menarik perhatian karena memiliki tekstur yang unik dan terasa aneh namun menyenangkan saat disentuh. Sejak saat itu, slime terus berevolusi hingga muncul berbagai jenis baru seperti fluffy slime, butter slime, clear slime, hingga magnetic slime yang bisa bergerak jika didekatkan dengan magnet.
Cara Membuat Slime Sendiri di Rumah
Membuat slime di rumah ternyata sangat mudah, lho sobat. Kamu hanya perlu menyiapkan bahan-bahan seperti lem putih, air, dan activator seperti boraks cair, baking soda dengan larutan contact lens, atau sabun cair. Campurkan bahan-bahan tersebut sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga teksturnya kenyal dan tidak lengket di tangan. Kamu juga bisa menambahkan pewarna makanan atau glitter untuk membuat slime terlihat lebih menarik dan berwarna-warni.
Jenis-Jenis Slime yang Populer
Slime memiliki banyak variasi dengan tekstur yang berbeda-beda. Ada fluffy slime yang lembut seperti busa, butter slime yang halus seperti mentega, clear slime yang transparan, dan crunchy slime yang berisi manik-manik kecil sehingga berbunyi saat diremas. Setiap jenis slime memberikan sensasi berbeda ketika dimainkan. Banyak penggemar slime suka mengoleksi berbagai jenis slime untuk mendapatkan pengalaman bermain yang unik dan menyenangkan.
Manfaat Bermain Slime
Selain seru, bermain slime ternyata punya manfaat, lho. Slime bisa membantu mengurangi stres dan rasa cemas karena aktivitas meremas dan menarik slime dapat memberikan efek relaksasi. Beberapa orang bahkan menganggap slime sebagai alat terapi sederhana. Anak-anak juga bisa belajar tentang sains saat membuat slime, karena proses pencampuran bahan mengajarkan mereka tentang reaksi kimia dasar. Jadi, slime bukan sekadar mainan, tapi juga alat edukatif yang bermanfaat.
Slime dan Kreativitas Anak
Bermain slime bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menstimulasi kreativitas anak. Mereka dapat mencampur warna, menambahkan aroma, atau bahkan membuat slime dengan tekstur unik sesuai keinginan. Aktivitas ini juga membantu anak melatih motorik halus, seperti meremas, menarik, dan membentuk slime. Banyak guru dan orang tua menggunakan slime sebagai alat belajar yang menyenangkan di rumah maupun di sekolah.
Tren Slime di Media Sosial
Slime sempat menjadi viral di berbagai media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Banyak kreator konten membuat video pembuatan slime atau ASMR slime yang menampilkan suara lembut dan memuaskan saat slime diremas. Video semacam ini ternyata digemari jutaan penonton karena bisa memberikan sensasi tenang dan puas. Tren ini juga membuat banyak pengusaha kecil bermunculan, menjual slime buatan tangan dengan desain dan aroma unik.
Tips Merawat Slime Agar Awet
Agar slime tetap lembut dan tidak cepat mengering, kamu perlu menyimpannya dengan benar. Simpan slime dalam wadah tertutup rapat agar tidak terkena udara langsung. Jika slime mulai mengeras, tambahkan sedikit air hangat atau losion untuk mengembalikan kelembutannya. Hindari menyimpan slime di tempat panas karena bisa membuat teksturnya rusak dan lengket. Dengan perawatan yang tepat, slime bisa bertahan hingga berminggu-minggu.
Bahaya Slime Jika Tidak Digunakan dengan Benar
Meskipun menyenangkan, sobat juga harus berhati-hati dalam bermain slime. Beberapa bahan seperti boraks bisa menyebabkan iritasi pada kulit jika digunakan berlebihan. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan bahan-bahan alami atau cari resep slime tanpa boraks yang lebih aman untuk anak-anak. Setelah bermain, selalu cuci tangan dengan sabun agar sisa bahan kimia tidak menempel di kulit atau tertelan secara tidak sengaja.
Kesimpulan
Slime bukan hanya mainan biasa, tetapi juga sarana hiburan, edukasi, dan relaksasi yang digemari oleh banyak orang di berbagai usia. Dengan teksturnya yang lembek dan menyenangkan, slime mampu menghilangkan stres sekaligus merangsang kreativitas. Namun, penting juga untuk memperhatikan bahan dan cara penggunaannya agar tetap aman. Jadi, kalau kamu belum pernah mencoba bermain atau membuat slime, sekarang saatnya untuk mencoba! Siapa tahu kamu akan ketagihan seperti jutaan orang lainnya. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!