RS Mandaya Puri Tangerang Hadirkan Teknologi Rezum Water Vapor untuk Atasi Pembesaran Prostat
Tekno Jogja – Rumah Sakit Mandaya Puri yang terletak di Tangerang, Banten, baru-baru ini memperkenalkan teknologi terkini dalam pengobatan pembesaran prostat jinak melalui metode Rezum Water Vapor Prostate Therapy. Teknologi ini dirancang untuk memberikan solusi non-bedah bagi pasien yang mengalami masalah pembesaran prostat tanpa memerlukan prosedur operasi invasif. Prosedur ini menggunakan energi alami yang ada dalam uap air untuk menghancurkan jaringan prostat yang membesar, sehingga mengurangi gejala yang mengganggu.
Tim medis yang menangani terapi ini di RS Mandaya Puri terdiri dari dokter spesialis urologi berpengalaman, seperti dr. Hendy Mirza, Sp.U(K) dan dr. Maruto Harjanggi, BSc(Hons), Sp.U, FICS. Selain itu, RS Mandaya juga menghadirkan dr. Lo Ka Lun, seorang dokter spesialis urologi dari Hong Kong yang dikenal memiliki pengalaman luas dalam penggunaan teknologi Rezum di Asia.
Dalam penjelasannya, Erwin Suyanto selaku Public Relations Mandaya Hospital Group mengungkapkan bahwa salah satu keunggulan utama dari terapi ini adalah tidak adanya kebutuhan untuk operasi dan hanya memerlukan bius regional. Hal ini berarti bahwa pasien tetap dapat terjaga kesadarannya selama prosedur berlangsung, tetapi tanpa merasakan rasa sakit. Selain itu, perawatan ini tidak mengganggu fungsi seksual pria, seperti ereksi dan ejakulasi, yang sering menjadi masalah dalam operasi konvensional seperti TURP (Transurethral Resection of the Prostate).
Rezum Water Vapor Prostate Therapy merupakan teknologi inovatif yang bekerja dengan menggunakan uap air steril yang dialirkan ke dalam jaringan prostat. Proses ini membuat jaringan prostat yang membesar rusak akibat serapan energi dari uap tersebut. Jaringan yang rusak kemudian diserap oleh tubuh secara alami, yang membuat ukuran prostat kembali mengecil dan mengurangi gejala yang timbul, seperti kesulitan buang air kecil, nyeri, dan sering buang air kecil.
Terapi ini, yang berlangsung selama sekitar 30 menit, dapat langsung memberikan perbaikan gejala dalam waktu singkat. Salah satu keuntungan dari terapi ini adalah proses pemulihan yang cepat; setelah prosedur dilakukan, pasien dapat segera pulang setelah menjalani observasi singkat, asalkan kondisi pasien dinyatakan baik oleh dokter.
Metode ini sangat cocok untuk menangani pembesaran prostat jinak (Benign Prostatic Hyperplasia/BPH) dengan ukuran antara 30 hingga 80 cc. Namun, di Hong Kong, terapi Rezum juga terbukti efektif untuk mengatasi pembesaran prostat hingga ukuran 130 cc. Sebelum menjalani prosedur ini, pasien harus menjalani pemeriksaan untuk memastikan bahwa pembesaran prostat yang dialami bersifat jinak.
Pasien yang menjalani prosedur ini akan diberikan bius lokal, yang membuatnya tetap sadar namun tidak merasa sakit. Setelah kateter dimasukkan ke dalam uretra, perangkat genggam khusus akan disiapkan untuk mengalirkan uap panas ke prostat yang membesar. Selama prosedur, uap panas tersebut akan menghancurkan jaringan prostat yang berlebih, menyebabkan area yang membesar menyusut secara bertahap.
Layanan Rezum Water Vapor Prostate Therapy yang tersedia di Pusat Urologi & Prostat Mandaya Royal Hospital Puri ini memiliki tarif mulai dari Rp85 juta. Biaya ini terbilang terjangkau jika dibandingkan dengan tarif yang berlaku di luar negeri, yang bisa mencapai Rp150 juta. Selain teknologi Rezum, pusat urologi Mandaya juga menawarkan berbagai teknologi canggih lainnya, termasuk penanganan batu ginjal dengan metode Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) dan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL), serta terapi untuk varikokel testis dan kanker prostat stadium lanjut dengan Lutesium-177 PSMA.
Pusat Urologi & Prostat Mandaya dilengkapi dengan berbagai layanan unggulan, mulai dari tim dokter urologi untuk anak dan dewasa, hingga layanan skrining prostat yang komprehensif. Dengan adanya teknologi modern dan tim medis berpengalaman, RS Mandaya Puri berkomitmen untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien yang membutuhkan penanganan masalah kesehatan urologi.
