Relawan Wahdah Peduli Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar
3 mins read

Relawan Wahdah Peduli Bantu Evakuasi Korban Banjir di Makassar

Tekno Jogja – Sejumlah relawan dari Wahdah Peduli dan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) terlibat aktif dalam proses evakuasi warga yang terkena dampak banjir di Kota Makassar. Relawan-relawan tersebut, yang bekerja tanpa mengenal lelah, bergerak cepat dengan menggunakan perahu karet untuk menjangkau lokasi-lokasi terdampak, salah satunya adalah Kampung Baru yang terletak di depan Gedung LAN Kota Makassar. Evakuasi tersebut dilakukan pada Rabu, 12 Februari 2025, di tengah ketinggian air yang mencapai setinggi pinggang orang dewasa.

Azhari Asaf, Koordinator Relawan Wahdah Peduli Pusat, menyebutkan bahwa meskipun air banjir cukup tinggi, evakuasi dapat dilakukan dengan lancar berkat kesiapan tim yang terlatih. Selama proses evakuasi, 10 orang berhasil diselamatkan, di antaranya adalah beberapa anak-anak dan lansia yang mengalami kesulitan bergerak, serta beberapa orang lainnya yang terjebak di rumah mereka. “Kami mengutamakan keselamatan warga yang lebih rentan, seperti anak-anak dan lansia,” ujar Azhari saat memberikan penjelasan mengenai situasi di lapangan.

Selain di Makassar, relawan Wahdah Peduli dan WIZ juga bergerak di sejumlah daerah lain yang terdampak banjir, seperti Kabupaten Gowa dan Maros. Sejak 11 Februari 2025, para relawan telah memberikan bantuan di kawasan seperti Nipa-Nipa dan Manggala di Makassar. Di Maros dan Gowa, tim relawan juga bergerak secara simultan untuk membantu mengatasi dampak dari bencana tersebut. Azhari menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendistribusikan bantuan dan melakukan evakuasi secara serentak di semua daerah yang terdampak.

Banjir di Makassar terjadi setelah beberapa hari hujan deras yang mengguyur kota tersebut. Pada 11 Februari, banjir melanda dua kecamatan, yakni Kecamatan Biringkanaya dan Manggala, yang memaksa ratusan warga harus dievakuasi. Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, sebanyak 179 jiwa dari 56 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke lokasi-lokasi yang telah disediakan. Evakuasi dilakukan dengan bantuan dari BPBD Makassar serta pihak-pihak terkait lainnya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga.

BPBD Makassar, yang terus memantau situasi di lapangan, menginformasikan bahwa tiga titik pengungsian telah dibuka di Kecamatan Manggala, antara lain di Masjid Jabal Nur, Masjid Makka Al Mukarramah, dan Masjid Al Muttaqin. Sementara itu, di Kecamatan Biringkanaya, dua titik pengungsian juga disiapkan, yakni di Masjid Nurul Ikhlas dan Masjid Grand Rahmani. Para pengungsi di lokasi-lokasi ini diberikan bantuan dasar, seperti makanan, air bersih, dan perlindungan sementara dari cuaca buruk.

Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin untuk menangani bencana ini dengan cepat dan efektif. Ia menegaskan bahwa selain penanganan darurat, pihaknya juga terus mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan banjir lebih lanjut. “Kami terus memantau perkembangan dan memastikan bantuan sampai tepat waktu,” tambahnya.

Kerja sama yang baik antara pemerintah kota, BPBD, dan berbagai organisasi relawan seperti Wahdah Peduli menjadi kunci dalam penanganan bencana ini. Melalui koordinasi yang baik, penyaluran bantuan dan evakuasi dapat dilakukan dengan lebih efisien dan tepat sasaran. Para relawan juga diharapkan dapat terus berada di garis depan untuk membantu masyarakat yang terdampak, memberikan dukungan yang sangat dibutuhkan dalam situasi darurat ini. Pemerintah Kota Makassar, bersama dengan relawan dan warga, berkomitmen untuk mengurangi dampak bencana dan memberikan bantuan maksimal kepada korban yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *