
Rektor Unand Tantang Dekan Fakultas Tingkatkan Internasionalisasi untuk Wujudkan World Class University
Tekno Jogja – Rektor Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat, Efa Yonnedi, menegaskan pentingnya internasionalisasi program studi untuk mencapai visi Unand sebagai World Class University (WCU). Ia menantang setiap dekan fakultas di universitas tersebut untuk lebih memperhatikan upaya internasionalisasi dalam pelaksanaan rencana strategis perguruan tinggi. Hal tersebut disampaikan saat pelantikan Dekan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian di Padang, pada Selasa.
Dalam sambutannya, Efa Yonnedi mengungkapkan bahwa internasionalisasi merupakan salah satu elemen penting dalam meningkatkan reputasi Unand di dunia internasional. Menurutnya, untuk mewujudkan tujuan tersebut, para dekan harus mengambil berbagai langkah strategis. Salah satunya adalah dengan mendatangkan dosen dari perguruan tinggi ternama yang memiliki reputasi internasional. Tidak hanya itu, Unand juga dapat menjalin kerja sama dengan universitas-universitas luar negeri untuk mengirimkan mahasiswanya ke luar negeri atau mendatangkan mahasiswa asing untuk menimba ilmu di kampus tersebut.
Efa Yonnedi menekankan bahwa apapun cara yang diambil, yang paling penting adalah fokus pada internasionalisasi. Ia berharap setiap fakultas di Unand berupaya keras untuk memperkuat posisi universitas di kancah global. Tidak hanya dalam hal akreditasi internasional, tetapi juga dalam hal pengembangan standar riset dan pendidikan yang berkelas dunia.
Rektor Unand itu pun menegaskan bahwa internasionalisasi program studi bukan hanya sekadar mengejar akreditasi internasional semata. Menurutnya, tujuan utama dari internasionalisasi adalah untuk mengembangkan kualitas riset dan pendidikan yang dapat bersaing dengan universitas-universitas terkemuka di dunia. Dalam hal ini, Efa Yonnedi ingin memastikan bahwa Unand tidak hanya memenuhi standar lokal, tetapi juga dapat menghasilkan penelitian dan lulusan yang diakui di tingkat internasional.
Sebagai informasi, saat ini ada 25 program studi di Unand yang telah mendapatkan akreditasi internasional. Meskipun angka tersebut sudah menunjukkan kemajuan, Efa Yonnedi menilai jumlah program studi yang terakreditasi internasional masih belum mencerminkan seluruh potensi yang dimiliki oleh Unand. Terdapat sekitar 147 program studi di Unand, yang artinya masih banyak yang perlu ditingkatkan untuk mencapai standar internasional yang lebih baik.
Untuk itu, ia memberikan dorongan khusus kepada Fakultas Kedokteran dan Fakultas Pertanian agar dapat mempercepat proses internasionalisasi program studi mereka. Dengan berbagai upaya yang lebih intensif, diharapkan kedua fakultas ini dapat segera mendapatkan pengakuan yang lebih luas di tingkat internasional, sekaligus turut meningkatkan peringkat Unand di dunia pendidikan global.
Berdasarkan data dari Times Higher Education (THE) World University Rankings, bidang studi life science yang mencakup kedokteran di Unand menduduki peringkat sembilan di Indonesia. Meskipun begitu, peringkat Unand di tingkat global masih berada di urutan 1.000. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada kemajuan, masih banyak yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing Unand secara global.
Dengan adanya tantangan dari Rektor Unand tersebut, diharapkan para dekan fakultas dapat semakin giat berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudkan visi Unand sebagai World Class University. Program-program internasionalisasi ini diharapkan dapat membawa Unand lebih dekat dengan posisi teratas dalam jajaran universitas dunia.