
Metode Efisien Menanggulangi Anak Tantrum dengan Tenang
Hai sobat Tekno Jogja! Sempatkah kalian hadapi momen di mana anak seketika menangis keras, berteriak, ataupun apalagi berguling- guling di lantai tanpa alibi yang jelas? Yap, itu merupakan tantrum! Tantrum merupakan bagian dari pertumbuhan emosional anak, paling utama pada umur 1- 5 tahun. Tetapi, mengalami anak tantrum memanglah dapat menguji kesabaran. Nah, biar kalian tidak panik ataupun tekanan pikiran, ayo kita bahas metode efisien menanggulangi anak tantrum dengan tenang!
Apa Itu Tantrum serta Kenapa Terjalin?
Tantrum merupakan luapan emosi yang terjalin kala anak merasa frustrasi, jengkel, ataupun tidak dapat mengatakan perasaannya dengan perkata. Umumnya, tantrum terjalin sebab anak merasa tidak memperoleh apa yang mereka mau ataupun hadapi kesusahan dalam mengantarkan keinginannya.
Pada umur dini, anak masih dalam sesi belajar menguasai serta mengelola emosi. Sebab keterbatasan kosakata, mereka lebih kerap mengekspresikan perasaannya dengan menangis, berteriak, ataupun apalagi memukul. Selaku orang tua, menguasai alibi di balik tantrum anak dapat menolong kamu mengalami suasana dengan lebih tenang serta tabah.
Melindungi Ketenangan Dikala Anak Tantrum
Dikala anak mulai tantrum, perihal awal yang butuh kalian jalani merupakan senantiasa tenang. Jangan langsung terpancing emosi ataupun membalas dengan berteriak. Anak yang tantrum sesungguhnya lagi mencari atensi, serta bila kalian turut marah, tantrumnya malah dapat terus menjadi menggila.
Cobalah buat menarik nafas dalam- dalam, mengendalikan nada bicara, serta senantiasa menampilkan perilaku yang tenang. Anak hendak lebih gampang tenang bila memandang orang tua pula berlagak tenang. Ingat, anak belajar dari apa yang mereka amati, bukan cuma dari apa yang mereka dengar.
Perkenankan Anak Meluapkan Emosinya
Dikala tantrum terjalin, perkenankan anak mengekspresikan emosinya terlebih dulu. Jangan langsung berupaya menghentikannya dengan memforsir ataupun mengecam. Membagikan ruang kepada anak buat meluapkan perasaan dapat menolong mereka merasa lebih baik setelahnya.
Tetapi, yakinkan mereka tantrum di tempat yang nyaman serta tidak membahayakan dirinya ataupun orang lain. Bila tantrum terjalin di tempat universal, kalian dapat membawanya ke tempat yang lebih tenang supaya tidak mengusik dekat.
Jangan Langsung Menuruti Keinginannya
Salah satu kesalahan yang kerap dicoba orang tua merupakan langsung menuruti permintaan anak cuma buat menghentikan tantrumnya. Misalnya, kala anak menangis sebab mau mainan di toko, kemudian orang tua lekas membelikannya supaya tantrum menyudahi. Ini malah hendak membuat anak berpikir kalau tantrum merupakan metode yang efisien buat memperoleh apa yang di idamkan.
Kebalikannya, tetaplah berpegang pada ketentuan yang telah diresmikan. Bila anak tantrum sebab tidak boleh makan permen saat sebelum makan siang, tetaplah tidak berubah- ubah dengan keputusan tersebut. Dengan begitu, anak hendak belajar kalau menangis ataupun marah bukan metode buat memperoleh keinginannya.
Bantu Anak Mengidentifikasi serta Mengatakan Emosi
Sebab anak masih kesusahan dalam mengatakan perasaannya, kalian dapat membantunya dengan mengenalkan bermacam berbagai emosi. Misalnya, kala anak tantrum sebab mainannya direbut sahabat, kalian dapat berkata,” Kalian nampak marah ya, sebab mainanmu diambil?”
Dengan begitu, anak hendak mulai belajar mengidentifikasi serta mengatakan emosinya. Bersamaan waktu, mereka hendak lebih gampang mengatakan perasaan dengan perkata daripada menangis ataupun berteriak.
Ajak Anak buat Alihkan Perhatiannya
Salah satu trik jitu buat meredakan tantrum merupakan dengan alihkan atensi anak. Kalian dapat mengajaknya memandang suatu yang menarik, semacam burung yang terbang, awan di langit, ataupun barang lain yang dapat menarik perhatiannya.
Tata cara ini lumayan efisien paling utama buat anak yang masih kecil. Kala atensi mereka bergeser ke suatu yang baru, emosi negatif mereka lambat- laun hendak mereda.
Bagikan Dekapan Dikala Anak Mulai Tenang
Sehabis anak mulai mereda dari tantrumnya, cobalah membagikan dekapan. Sentuhan raga semacam dekapan dapat membagikan rasa aman serta nyaman untuk anak. Ini pula menampilkan kalau kalian senantiasa menyayanginya walaupun ia baru saja tantrum.
Tidak hanya dekapan, kalian pula dapat berdialog dengan lembut serta menenangkan anak. Misalnya, katakan,” Mama/ Papa ketahui kalian tadi jengkel, tetapi saat ini seluruhnya telah baik- baik saja, ya?” Dengan begitu, anak merasa dihargai serta dimengerti.
Tangkal Tantrum dengan Rutinitas yang Konsisten
Salah satu metode terbaik buat kurangi frekuensi tantrum merupakan dengan mempraktikkan rutinitas yang tidak berubah- ubah. Anak yang mempunyai agenda makan, tidur, serta bermain yang tertib cenderung lebih normal emosinya.
Yakinkan anak lumayan tidur serta tidak kelaparan, sebab rasa letih serta lapar kerap kali jadi faktor tantrum. Dengan melindungi rutinitas yang baik, anak hendak lebih gampang mengatur emosinya.
Kesimpulan
Menanggulangi anak tantrum memanglah memerlukan kesabaran serta strategi yang pas. Kunci utamanya merupakan senantiasa tenang, membagikan ruang untuk anak buat mengekspresikan emosinya, serta tidak langsung menuruti keinginannya. Dengan menguasai pemicu tantrum serta menolong anak mengidentifikasi emosinya, kalian dapat kurangi frekuensi tantrum dalam jangka panjang.
Mudah- mudahan panduan ini berguna, ya! Jangan kurang ingat buat senantiasa tabah serta penuh kasih sayang dalam mengalami anak tantrum. Hingga jumpa kembali di postingan menarik yang lain!