Menteri Kebudayaan Fadli Zon Soroti Kekayaan Budaya dan Peradaban Indonesia dalam Diskusi Publik
3 mins read

Menteri Kebudayaan Fadli Zon Soroti Kekayaan Budaya dan Peradaban Indonesia dalam Diskusi Publik

Tekno Jogja – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, mengungkapkan pentingnya memahami peradaban dan keberagaman budaya Indonesia dalam sebuah diskusi publik yang berlangsung di Jakarta pada hari Selasa. Dalam kesempatan tersebut, Fadli menyampaikan bahwa Indonesia bukan hanya memiliki peradaban yang sangat tua, tetapi juga merupakan negara dengan keberagaman budaya yang luar biasa.

Fadli Zon menyebutkan bahwa Indonesia memiliki peradaban yang termasuk yang tertua di dunia. Ia menambahkan bahwa kekayaan budaya yang dimiliki negara ini sangatlah beragam, dengan keragaman yang dapat ditemukan dari Sabang hingga Merauke. Menurutnya, keberagaman tersebut merupakan salah satu kekayaan terbesar Indonesia yang patut dibanggakan dan dilestarikan. “Indonesia ini adalah peradaban tertua di dunia, selain tertua di dunia kita juga terkaya di dunia,” ujarnya dalam diskusi bertajuk “Melihat Kembali Nilai-Nilai Penting Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang: Suatu Upaya Pelestarian Cagar Budaya Berkelanjutan”.

Dalam diskusi tersebut, Fadli juga menyoroti pentingnya keberadaan peninggalan prasejarah yang ditemukan di Indonesia. Menurutnya, sekitar 50 hingga 60 persen fosil Homo erectus, manusia purba, ditemukan di wilayah Indonesia. Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia memiliki situs-situs penting yang berkaitan dengan sejarah perkembangan manusia purba. Fadli pun menyatakan keyakinannya bahwa lebih banyak penemuan dari masa prasejarah mungkin masih tersembunyi di berbagai tempat di Indonesia. “Selain Homo erectus, mungkin masih ada penemuan-penemuan yang sangat penting yang belum ditemukan. Itu hanya masalah waktu sampai kita menemukan yang lebih tua,” ujarnya.

Menteri Kebudayaan tersebut juga memberikan contoh pentingnya penemuan arkeologis yang memperkuat klaim Indonesia sebagai pusat peradaban kuno. Salah satunya adalah penemuan lukisan purba di Situs Leang Karampuang, Sulawesi Selatan, yang diperkirakan berusia sekitar 51.200 tahun. Lukisan tersebut menjadi salah satu petunjuk penting terkait perkembangan kebudayaan Indonesia di masa lampau. Tidak hanya itu, Fadli juga menyebutkan Situs Gunung Padang di Cianjur, Jawa Barat, sebagai peninggalan kebudayaan Megalitikum yang memiliki usia yang sangat panjang, diperkirakan ratusan hingga ribuan tahun.

Fadli juga mencatat bahwa dalam kunjungan ke berbagai situs sejarah di negara lain, dirinya melihat adanya keserupaan dalam ekspresi budaya, terutama dalam seni pertunjukan, tarian, dan alat musik. Namun, ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki keunikan tersendiri dengan perbedaan yang sangat mencolok, terutama dalam seni tari, seni musik, bahasa, dan aspek budaya lainnya. Keberagaman budaya ini menjadi salah satu kekayaan yang tidak ternilai yang harus terus dipelihara.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya, diskusi ini juga bertujuan untuk menggali rekomendasi mengenai cara-cara untuk melestarikan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia. Fadli mengungkapkan harapannya agar diskusi publik ini bisa menghasilkan ide-ide yang bermanfaat dalam memperkuat upaya pelestarian cagar budaya yang berkelanjutan. Pelestarian cagar budaya, menurutnya, sangat penting agar generasi mendatang dapat mengenal dan memahami sejarah serta keberagaman budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Diskusi ini dihadiri oleh berbagai pihak yang memiliki kepedulian terhadap pelestarian warisan budaya, termasuk pemerintah, masyarakat, dan para ahli dalam bidang arkeologi dan kebudayaan. Harapan besar disampaikan agar keberagaman budaya Indonesia yang luar biasa dapat terus dilestarikan, tidak hanya untuk generasi sekarang, tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *