Macron Desak Rusia Terima Gencatan Senjata 30 Hari di Ukraina
1 min read

Macron Desak Rusia Terima Gencatan Senjata 30 Hari di Ukraina

Tekno Jogja – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (14/3) menyerukan agar Rusia menerima proposal gencatan senjata selama 30 hari yang telah mendapatkan dukungan dari Amerika Serikat dan Ukraina. Pernyataan ini disampaikan setelah dirinya berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy serta Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Dalam pernyataan yang dibagikan melalui platform media sosial X, Macron menegaskan bahwa Rusia perlu segera menyetujui rencana gencatan senjata yang diajukan oleh AS dan Ukraina. Menurutnya, agresi yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina harus segera dihentikan guna menghindari penderitaan lebih lanjut.

Selain menyoroti urgensi penghentian konflik, Macron juga kembali menekankan pentingnya mengakhiri kekerasan serta menghindari pernyataan yang tidak substantif. Ia mengungkapkan bahwa upaya untuk memperkuat dukungan bagi Ukraina dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan akan terus dilakukan. Untuk itu, pertemuan lanjutan dalam bentuk konferensi video dijadwalkan akan berlangsung bersama Zelenskyy, Starmer, serta para pemimpin lainnya.

Sebelumnya, Ukraina telah menyatakan dukungannya terhadap proposal gencatan senjata yang dibahas dalam pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat di Jeddah, Arab Saudi, pada awal pekan ini.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin merespons rencana ini dengan menyatakan bahwa secara prinsip ia tidak menolak gagasan gencatan senjata. Namun, ia menegaskan bahwa akar permasalahan yang menjadi pemicu konflik harus terlebih dahulu diselesaikan sebelum langkah tersebut dapat diimplementasikan.

Sikap Rusia yang masih mempertimbangkan aspek mendasar dari konflik ini menunjukkan bahwa gencatan senjata mungkin tidak dapat segera diwujudkan tanpa adanya kesepakatan lebih lanjut. Meski begitu, tekanan dari berbagai pihak, termasuk Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, terus dilakukan agar konflik yang telah berlangsung lama ini dapat segera dihentikan.

Dengan situasi yang masih berkembang, upaya diplomasi tetap menjadi fokus utama dalam mencari solusi damai bagi kedua belah pihak. Pembicaraan lebih lanjut diharapkan dapat membuka peluang bagi terciptanya gencatan senjata yang tidak hanya bersifat sementara, tetapi juga mampu menjadi langkah awal menuju perdamaian yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *