
Hangzhou Fokus Dorong Inovasi Teknologi Melalui Kemitraan dan Inisiatif AI+
Tekno Jogja – Kota Hangzhou di China Timur, yang dikenal sebagai pusat teknologi dan rumah bagi Alibaba serta perusahaan kecerdasan buatan DeepSeek, kini semakin serius dalam memperkuat posisinya sebagai pusat inovasi global. Pemerintah kota Hangzhou mengumumkan serangkaian langkah strategis untuk lebih mendongkrak perkembangan teknologi tinggi yang telah menjadi tulang punggung perekonomian daerah tersebut. Lou Xiuhua, kepala biro ilmu pengetahuan dan teknologi kota Hangzhou, menjelaskan bahwa tujuan dari langkah-langkah ini adalah untuk meningkatkan platform inovasi tingkat tinggi, mendorong transfer teknologi, dan memperkuat peran perusahaan-perusahaan lokal dalam memimpin inovasi teknologi.
Salah satu langkah utama yang diumumkan adalah pengembangan kemitraan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk universitas, perusahaan, dan sektor industri. Lou Xiuhua menambahkan bahwa kemitraan ini akan berfungsi sebagai katalis untuk mendorong kolaborasi yang lebih erat dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi baru, terutama di bidang kecerdasan buatan (AI) dan e-commerce. Dengan adanya kolaborasi yang erat antar sektor ini, diharapkan teknologi dapat berkembang lebih cepat dan diterapkan secara lebih luas.
Selain itu, Hangzhou juga akan mempercepat pembangunan fasilitas-fasilitas utama yang dibutuhkan untuk mendukung inovasi, seperti proyek-proyek infrastruktur model skala besar dan daya komputasi yang lebih kuat. Lebih banyak kupon daya komputasi juga akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan, terutama Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Kupon daya komputasi ini adalah bentuk subsidi dari pemerintah yang bertujuan untuk membantu UKM dalam mengakses lebih banyak sumber daya komputasi dengan biaya lebih rendah, sekaligus mendukung penerapan teknologi AI dan transformasi digital.
Selain itu, kota ini juga akan meluncurkan inisiatif “AI+” yang bertujuan untuk mendorong integrasi AI dalam berbagai sektor industri. Dengan ini, Hangzhou berencana untuk memfasilitasi perkembangan teknologi AI yang lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari dan sektor bisnis, dari sektor manufaktur hingga layanan publik. Lou juga mengungkapkan bahwa pemerintah kota akan melakukan reformasi terkait penerapan pencapaian teknologi, dengan mendorong universitas dan lembaga riset untuk memberikan lisensi hasil riset mereka kepada UKM melalui skema “gunakan dulu, bayar kemudian”. Hal ini bertujuan untuk mempercepat penerapan teknologi baru oleh UKM yang mungkin tidak memiliki anggaran besar untuk membayar lisensi teknologi di muka.
Hangzhou telah lama dikenal sebagai ibu kota ekonomi dari provinsi Zhejiang, dan kini semakin berkembang menjadi salah satu kota penting dalam sektor teknologi. Keberhasilan Alibaba, yang memiliki kantor pusat di Hangzhou, telah menempatkan kota ini sebagai pusat perdagangan elektronik terbesar di dunia. Selain itu, munculnya perusahaan-perusahaan seperti DeepSeek, yang fokus pada pengembangan teknologi AI, menunjukkan bahwa Hangzhou menjadi tempat yang subur untuk inovasi di bidang teknologi tinggi.
Dengan adanya serangkaian langkah baru ini, Hangzhou berharap dapat mempercepat transformasi digital di berbagai sektor, memperkuat ekosistem teknologi, dan mendukung kemajuan inovasi yang lebih besar. Kota ini berupaya untuk tidak hanya menjadi pusat teknologi dan e-commerce terkemuka, tetapi juga mendorong perkembangan AI sebagai komponen utama dalam memajukan ekonomi digital secara keseluruhan.
Pemerintah kota berharap bahwa dengan langkah-langkah strategis ini, Hangzhou akan terus tumbuh dan berkembang sebagai pusat inovasi yang tidak hanya menarik perhatian dunia, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kemajuan teknologi global.