Gunung Semeru Tiga Kali Erupsi dalam Sehari, Warga Diimbau Waspada
2 mins read

Gunung Semeru Tiga Kali Erupsi dalam Sehari, Warga Diimbau Waspada

Tekno Jogja – Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) kembali mengalami erupsi sebanyak tiga kali dalam satu hari. Letusan yang terjadi pada Sabtu pagi ini mencapai ketinggian hingga 800 meter di atas puncak.

Erupsi pertama tercatat pada pukul 02.17 WIB, dengan kolom abu yang mencapai sekitar 800 meter di atas puncak atau setara dengan 4.476 mdpl. Asap tebal berwarna putih hingga kelabu terlihat membumbung ke arah utara dan timur laut. Peristiwa ini terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan berlangsung selama 184 detik.

Tidak lama setelah itu, erupsi kedua terjadi pada pukul 03.40 WIB. Kali ini, tinggi kolom abu yang teramati mencapai sekitar 500 meter di atas puncak. Arah pergerakan abu vulkanik cenderung menuju ke utara, dengan intensitas yang masih tergolong tebal. Seperti erupsi sebelumnya, aktivitas ini juga tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 140 detik.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Yadi Yuliandi, dalam laporan tertulis yang diterima di Lumajang, menyebutkan bahwa erupsi ketiga terjadi pada pukul 06.12 WIB. Pada erupsi kali ini, kolom letusan mencapai sekitar 700 meter di atas puncak atau setara dengan 4.376 mdpl. Abu vulkanik yang dikeluarkan berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, bergerak ke arah barat daya dan barat. Data seismograf mencatat bahwa aktivitas ini memiliki amplitudo maksimum 22 mm dengan durasi 135 detik.

Sehubungan dengan meningkatnya aktivitas vulkanik di Gunung Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan sejumlah rekomendasi untuk keselamatan masyarakat. PVMBG melarang segala bentuk aktivitas di sektor tenggara, terutama di sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak. Selain itu, di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan beraktivitas dalam jarak 500 meter dari tepi sungai. Hal ini dikarenakan adanya potensi perluasan awan panas serta aliran lahar yang dapat mencapai hingga 13 kilometer dari pusat erupsi.

Selain itu, aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru juga tidak diperbolehkan, mengingat tingginya risiko lontaran batu pijar yang bisa membahayakan keselamatan warga.

Yadi Yuliandi juga menambahkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya lainnya, seperti awan panas, guguran lava, serta lahar hujan yang berpotensi mengalir di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Beberapa daerah yang harus diwaspadai adalah Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, aliran lahar di sungai-sungai kecil yang menjadi anak sungai Besuk Kobokan juga berpotensi mengancam pemukiman warga.

Dengan adanya aktivitas vulkanik yang cukup signifikan, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan menghindari zona berbahaya demi keselamatan bersama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *