Banjir Terjang Padang Sidempuan, Ribuan Warga Terdampak dan Satu Orang Meninggal
2 mins read

Banjir Terjang Padang Sidempuan, Ribuan Warga Terdampak dan Satu Orang Meninggal

Tekno Jogja – Banjir besar melanda Kota Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada Jumat (14/3) dini hari. Sedikitnya 1.504 warga terdampak akibat bencana ini yang dipicu oleh hujan deras berkepanjangan sejak Kamis (13/3) malam sekitar pukul 23.20 WIB. Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Batang Ayumi meluap, sehingga air menggenangi permukiman warga dan menyebabkan longsor di beberapa titik.

Kepala Bidang Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Padang Sidempuan, Sri Wahyuni Pancasilawati, menjelaskan bahwa dua kecamatan mengalami dampak paling parah akibat banjir dan tanah longsor. Kecamatan Padang Sidempuan Utara mencatat sebanyak 472 warga terdampak, sementara di Kecamatan Padang Sidempuan Selatan jumlahnya mencapai 582 orang. Hingga saat ini, jumlah pengungsi masih dalam proses pendataan, tetapi sudah dipastikan ada satu orang yang meninggal akibat bencana ini.

Selain merendam rumah warga, banjir dan longsor juga menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas umum. Jalan utama yang menghubungkan Padang Sidempuan dengan Batunadua tertimbun material longsor, sehingga akses transportasi terganggu. Jalan nasional yang berada di kawasan Hapinis, Kelurahan Batunadua Julu, tepatnya di sekitar Simpang Batu Bola, juga tertutup longsoran tanah. Kerusakan ini semakin memperburuk kondisi warga yang terdampak dan menyulitkan upaya evakuasi serta distribusi bantuan.

Tim BPBD bersama organisasi perangkat daerah lainnya langsung bergerak cepat ke lokasi kejadian untuk melakukan pendataan dan membantu proses evakuasi warga. Posko kesehatan, dapur umum, serta tenda pengungsian telah didirikan di beberapa titik untuk memberikan bantuan bagi korban banjir. Upaya pembersihan lokasi terdampak juga mulai dilakukan dengan melibatkan petugas dari pemerintah daerah, TNI, dan Polri. Mereka bekerja sama dengan masyarakat untuk membersihkan lumpur dan puing-puing yang terbawa arus banjir.

Seiring berjalannya waktu, kondisi banjir di lima kecamatan di Kota Padang Sidempuan mulai berangsur surut. Meski demikian, pemerintah dan tim penanggulangan bencana tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. Mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, masyarakat diminta untuk selalu memantau perkembangan informasi dari pihak berwenang dan segera mengungsi ke tempat yang lebih aman jika diperlukan.

Peristiwa banjir dan longsor yang terjadi di Padang Sidempuan menjadi pengingat betapa pentingnya upaya mitigasi bencana, terutama di daerah yang rawan banjir dan tanah longsor. Pembangunan sistem drainase yang lebih baik serta pemantauan intensif terhadap daerah aliran sungai dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi risiko bencana serupa di masa mendatang. Selain itu, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan juga menjadi faktor penting agar kejadian seperti ini tidak terus berulang.

Hingga saat ini, tim penyelamat masih terus berupaya memberikan bantuan kepada warga terdampak dan memastikan bahwa semua korban mendapatkan penanganan yang layak. Pemerintah juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna memulihkan kondisi kota setelah dilanda bencana ini. Sementara itu, masyarakat yang terdampak diharapkan tetap bersabar dan kuat menghadapi situasi sulit ini, sembari menunggu bantuan yang sedang disalurkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *