
Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya Ditunjuk Sebagai Direktur Utama Perum Bulog
Tekno Jogja – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (TNI) memberikan penghormatan terhadap keputusan yang diambil oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menetapkan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayor Jenderal TNI Hariyanto, menegaskan bahwa TNI selalu menghormati setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah, khususnya dalam hal penunjukan pejabat di lingkungan BUMN. Pernyataan ini disampaikannya ketika dikonfirmasi oleh media pada hari Senin.
Terkait dengan status Novi Helmy yang masih aktif sebagai anggota TNI, Hariyanto menjelaskan bahwa pihaknya akan mengikuti prosedur serta ketentuan yang berlaku. Namun, ia tidak merinci bagaimana status Novi Helmy di lingkungan TNI setelah resmi menjabat sebagai Direktur Utama Perum Bulog. Ia hanya menegaskan bahwa proses administrasi mengenai keanggotaan Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya di dalam institusi TNI akan diproses sesuai regulasi yang ada dan mekanisme aturan yang berlaku.
Erick Thohir sendiri telah melakukan pergantian jajaran direksi Perum Bulog dengan menetapkan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama. Keputusan tersebut dituangkan dalam Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025 yang dikeluarkan pada 7 Februari 2025. Sebelum menduduki jabatan barunya, Novi Helmy Prasetya sebelumnya menjabat sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI. Dalam menjalankan tugasnya sebagai Direktur Utama Perum Bulog, ia akan didampingi oleh Hendra Susanto yang dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Tak hanya perubahan di tingkat direksi, jajaran Dewan Pengawas Perum Bulog juga mengalami pergantian. Berdasarkan SK Nomor: SK-29/MBU/02/2025 yang diterbitkan pada tanggal yang sama, Wicipto Setiadi yang sebelumnya menjabat sebagai Dewan Pengawas digantikan oleh Verdianto Iskandar Bitticaca. Verdianto sendiri merupakan seorang Purnawirawan Polri yang terakhir kali menjabat sebagai Asisten Utama Kapolri Bidang Operasi.
Pergantian kepemimpinan ini diharapkan dapat membawa angin segar bagi Perum Bulog dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia pangan nasional. Sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas pangan, Perum Bulog membutuhkan kepemimpinan yang kuat serta strategi manajerial yang inovatif. Pengalaman Novi Helmy Prasetya dalam bidang militer diharapkan dapat diterapkan dalam tata kelola Bulog yang lebih disiplin dan terstruktur.
Sebagai perusahaan umum milik negara, Perum Bulog memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola cadangan beras pemerintah dan menjaga stabilitas harga pangan. Dengan adanya pemimpin baru, berbagai tantangan yang dihadapi oleh Bulog, seperti fluktuasi harga pangan, impor beras, serta distribusi logistik, diharapkan dapat diatasi dengan lebih baik.
Keputusan Erick Thohir dalam memilih figur dari kalangan militer untuk menduduki posisi strategis ini menimbulkan berbagai reaksi. Sebagian pihak menilai langkah ini sebagai strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional melalui pendekatan disiplin dan manajemen berbasis sistem yang lebih tegas. Namun, ada pula yang mempertanyakan bagaimana seorang perwira tinggi militer akan beradaptasi dalam dunia korporasi dan bisnis pangan.
Terlepas dari berbagai opini yang berkembang, kepemimpinan baru di Perum Bulog diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketersediaan pangan bagi masyarakat Indonesia. Tantangan ke depan tidaklah ringan, terutama dalam menghadapi perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi global, serta meningkatnya kebutuhan pangan nasional. Dengan pengalaman dan kepemimpinan yang dimilikinya, Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya diharapkan dapat membawa Perum Bulog ke arah yang lebih baik dan semakin memperkokoh peran strategisnya dalam ketahanan pangan nasional.