Aliansi Pejuang BPI 2024 Desak Pemerintah Jaga Komitmen Penambahan Kuota Beasiswa
2 mins read

Aliansi Pejuang BPI 2024 Desak Pemerintah Jaga Komitmen Penambahan Kuota Beasiswa

Tekno Jogja – Aliansi Pejuang Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 menyampaikan harapan agar Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, tetap berkomitmen dalam memperjuangkan penambahan kuota penerima beasiswa BPI tahun 2024 sebagaimana yang telah direncanakan sejak awal.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diselenggarakan oleh Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI di Jakarta pada Rabu, perwakilan Aliansi Pejuang BPI 2024, Abunawas, menegaskan bahwa Menteri telah menyampaikan komitmennya untuk menjaga jumlah penerima beasiswa. Ia menambahkan bahwa di tengah dinamika kebijakan efisiensi anggaran yang terjadi saat ini, Aliansi Pejuang BPI 2024 berharap janji tersebut dapat terus ditepati.

Menurut Abunawas, pemerintah diyakini memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, ia meyakini bahwa perjuangan untuk mempertahankan jumlah penerima beasiswa sesuai dengan rencana awal tetap menjadi prioritas.

Komitmen yang dimaksud merupakan pernyataan yang sebelumnya telah disampaikan oleh Mendiktisaintek dalam rapat kerja bersama Komite III DPD RI pada 3 Desember 2024. Dalam pertemuan tersebut, Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan bahwa ia akan memperjuangkan agar penerima beasiswa BPI tahun 2024 tetap sesuai dengan perencanaan awal. Dalam pernyataannya, ia meyakinkan bahwa mahasiswa yang telah mendapatkan beasiswa BPI tidak perlu khawatir karena hak mereka akan tetap dipenuhi.

Sebelumnya, pada Januari 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah memaparkan dalam rapat bersama Komisi X DPR RI bahwa jumlah penerima beasiswa BPI 2024 direncanakan mencapai 2.394 orang. Namun, pada Oktober 2024, jumlah realisasi kuota yang dipublikasikan mengalami penurunan drastis menjadi hanya 200 orang.

Melihat adanya ketidaksesuaian tersebut, Aliansi Pejuang BPI 2024 menilai bahwa hal ini merupakan kemunduran dalam upaya peningkatan akses pendidikan tinggi. Oleh karena itu, mereka menyuarakan keprihatinan terhadap berkurangnya jumlah penerima beasiswa, terutama mengingat bahwa rencana awal telah mendapatkan persetujuan dari DPR dan seharusnya telah dialokasikan anggarannya.

Abunawas juga menyoroti bahwa pendanaan BPI berasal dari Dana Abadi Pendidikan. Oleh sebab itu, menurutnya, seharusnya kebijakan pengurangan kuota ini tidak terpengaruh oleh kebijakan efisiensi anggaran APBN. Ia menegaskan bahwa Dana Abadi Pendidikan merupakan dana khusus yang telah disiapkan oleh negara untuk sektor pendidikan, sehingga tidak memiliki hubungan langsung dengan pemangkasan anggaran pemerintah.

Dalam menghadapi kondisi ini, Aliansi Pejuang BPI 2024 berharap agar pemerintah tetap mempertahankan komitmennya dalam menjaga kuota beasiswa yang telah direncanakan sejak awal. Mereka juga meminta transparansi dalam alokasi dana pendidikan agar tidak terjadi perubahan mendadak yang dapat menghambat akses mahasiswa terhadap pendidikan tinggi.

Keberlanjutan program beasiswa menjadi salah satu elemen penting dalam mendukung pemerataan akses pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karena itu, berbagai pihak berharap agar kebijakan terkait beasiswa tetap berpihak pada para mahasiswa dan calon penerima manfaat demi masa depan pendidikan yang lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *