Kemdiktisaintek Pastikan Program Riset Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran
3 mins read

Kemdiktisaintek Pastikan Program Riset Tetap Berjalan Meski Ada Pemangkasan Anggaran

Tekno Jogja – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia menegaskan bahwa meskipun terdapat efisiensi anggaran dari pemerintah, program-program riset yang telah direncanakan tetap akan dilaksanakan tanpa pengurangan kemampuan. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Dirjen Risbang) Kemdiktisaintek, Fauzan Adziman, dalam sebuah kesempatan wawancara di Jakarta pada Selasa (10/2).

Fauzan menjelaskan bahwa walaupun ada pemangkasan anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah, sektor riset tidak akan terkena dampaknya secara langsung. Sebaliknya, kementeriannya telah mengatur strategi agar anggaran riset dapat terus berjalan dengan mengalokasikan dana berdasarkan kepentingan yang mendesak. Salah satu prioritas yang mendapatkan perhatian besar adalah riset yang mendukung program swasembada pangan, sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Fauzan juga menyebutkan beberapa bidang riset lainnya yang juga mendapatkan perhatian penting, antara lain ketahanan pangan, transportasi, kesehatan, maritim, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Semua ini merupakan bagian dari visi besar pemerintah untuk menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi bangsa. Ia menegaskan bahwa mulai tahun ini, fokus riset tidak hanya terbatas pada sektor-sektor yang telah disebutkan, tetapi juga pada pemecahan masalah-masalah yang lebih luas dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, Fauzan juga memberikan contoh konkret bagaimana riset dapat diarahkan untuk mendukung program-program pemerintah yang bersinggungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menjelaskan bahwa dana yang seharusnya digunakan untuk riset bisa dialihkan untuk mendukung program-program tersebut, misalnya dengan mengarahkan riset di bidang kesehatan untuk mendukung MBG, meskipun dana risetnya mungkin akan lebih terbatas.

Lebih lanjut, Fauzan mengungkapkan bahwa selain pengalihan anggaran, kementeriannya juga menggali potensi dana riset dari sumber lain, termasuk penggeseran sejumlah dana pendidikan seperti dana LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dan keterlibatan sektor swasta dalam riset yang bertujuan untuk hilirisasi dan pengembangan industri dalam negeri. Fauzan menegaskan bahwa hilirisasi riset tidak bisa hanya berfokus pada proses jual beli produk, melainkan harus melibatkan inovasi dalam pengembangan produk dalam negeri yang dapat mengurangi ketergantungan pada impor.

Penyampaian Fauzan menunjukkan komitmen kementeriannya dalam mendukung program pemerintah, meskipun terbatas oleh efisiensi anggaran. Ia juga mengingatkan pentingnya koordinasi antara kementerian dan lembaga lain dalam mewujudkan program riset yang efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Kerja sama dengan industri, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lainnya sangat diperlukan untuk memperkuat ekosistem riset yang ada,” tambah Fauzan.

Kemdiktisaintek memiliki alokasi dana riset yang cukup besar, yakni sekitar Rp1,9 triliun, yang berasal dari dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) sebesar Rp1,2 triliun, dan sisanya bersumber dari dana pengabdian masyarakat. Meskipun ada pemangkasan anggaran yang sedang dibahas, pihak kementerian berusaha agar program-program riset tetap berjalan dengan baik dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Penting untuk dicatat bahwa efisiensi anggaran ini tidak hanya berdampak pada sektor riset saja, namun juga sektor-sektor lain yang turut berkontribusi pada pembangunan nasional. Oleh karena itu, pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien akan menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan berbagai program strategis pemerintah, termasuk riset-riset yang bertujuan untuk kemajuan bangsa.

Ke depannya, Fauzan berharap kementeriannya dapat terus mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa riset dapat terus mendukung kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan industri yang ada di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *